
Kemampuan menulis memerlukan keterampilan khusus. Tidak heran bila orang yang memiliki keterampilan menulis sangat terbatas. Kenyataan ini pun dijadikan mitos, bahwa menulis atau mengarang hanya orang yang memiliki bakat khusus, hal itu anggapan salah bila kita menyakininya.
Hal yang tidak mungkin/ jarang terjadi bagi penulis pemula,
begitu memulai menulis langsung jadi! Kenapa hal tersebut terjadi? jawabnya; "faktor pengalaman, kemampuan mengelola dan memaparkan masalah masih relatif kurang disamping kemampuan dan keterampilan menggunakan bahasa".
dan, diakui pula semua orang mengetahui masalah yang terjadi disekitarnya, baik melalui pendengaran, penglihatan maupun melalui sebuah informasi. Tetapi bila masalah itu ingin dirangkum menjadi sebuah tulisan, akan terasa berat.
Kesukarannya adalah "memadukan atau merangkai masalah, menempatkan dan memilih kata yang sesuai". Menghadapi kenyataan tersebut, hal yang dapat dilakukan dan dihindari sebagai berikut:
1. Penyakit yang paling berat seseorang mengembangkan kreativitas adalah mereka "takut salah".
2. Takut untuk memulai, dan
3. Tidak tahu bagaimana cara memulainya

...."Setiap mengisi catatan harian (buku harian) janganlah lupa mencantumkan nama peristiwa, tempat kejadian, kapan kejadian berlangsung, siapa pelaku kejadian. Bila mendengar dari cerita orang, siapa, dimana dan kapan ceritanya. Bila membaca buku/ koran/ majalah, tanggal penerbit, nama koran/ majalah, buku, siapa yang menulis atau yang mengatakan. Bila mendengar dan melihat di televisi kapan disiarkan, siapa yang menyampaikannya?"
Mengapa dicatat sumbernya? Sebagai bukti dan dasar hukum, bila dikemudian hari ada persoalan atau tanggapan dari pembaca. Apakah yang kita petik dari pidato, isi buku/ majalah/ koran atau televisi harus dicantumkan nama sumber dengan jelas? .... itu harus, sebab mengutip pendapat orang lain untuk melengkapi tulisan kita. Terakhir, catatan yang tertuang dalam buku harian dapat disimpan kapanpun, isinya dapat dimanfaatkan kapanpun juga. Isi catatan harian hendaknya rapi, bersih dan disusun sesuai urutan waktunya.
Banyak membaca dan Berlatih - Belajarlah dari bangsa Jepang, mereka tidak pernah menyia-nyiakan waktu luang. Mereka sibuk pada aktivitas mereka masing-masing, diterminal misalnya mereka hanya mengisi dengan membaca sambil menunggu waktu keberangkatan, dimanapun saja mereka senantiasa mengisi waktu luang dengan kegiatan membaca ...., buktikan sendiri informasinya.
Bagaimana masyarakat Indonesia, khususnya Kita juga demikiankah? Sesungguhnya indikasi tingginya minat baca bukan sekedar hanya di bangku pelajaran, bangku kuliah atau tempat-tempat penataran. Tetapi, bagaimana setiap diri Kita (sebagai golongan terpelajar) memanfaatkan waktu luang mengisi dengan kegiatan membaca/ buku apa saja. Indikasi negatif lainnya, diri Kita lebih suka membicarakan hal-hal yang kurang penting, ketimbang membaca.
...."Mengapa kegiatan membaca perlu dilakukan oleh setiap orang? Jawabnya sederhana, tanpa membaca Kita akan terlalu buta segalanya; buta pengalaman; dan buta informasi. Sebaliknya dengan membaca, pengalaman Kita pun bertambah, informasi didapatkan, dan selalu diperkaya informasi tentunya".
...."Tidak heran pula, pengetahuan dan kemampuan orang dulu dengan Kita sekarang sangat berbeda. Orang dahulu mengetahui banyak displin ilmu, sehingga tidak heran mereka mampu menjadi guru/ atau ahli banyak bidang di hal-hal tertentu lainnya juga, misalnya seorang ahli fisika tetapi ia juga fasih berbahasa inggris. Namun, sebaliknya sekarang mereka sarjana ekonomi hanya mengetahui tentang ekonomi, karena yang ditekuninya hanya ekonomi, dan kurang mampu mengembangkan diri terhadap hal-hal belajar disiplin ilmu lainnya, kalaupun ada hanya segelintir orang tertentu".
Pikirkanlah - Mungkinkah Kita menulis Karya Ilmiah tanpa membaca Karya Ilmiah karangan orang lain? Mungkinkah Kita dapat menuliskan artikel tanpa membaca artikel orang lain yang ada di koran ataupun majalah? ....,"pertanyaan tersebut sangat mungkin bila Kita rajin membaca; sangatlah tidak mungkin pula apabila malas membaca dan belajar".

Mereka yang ingin menulis, maka kuncinya adalah "membaca". Sambil membaca, seyogyanya Kita pun telah berlatih, dan latihan merupakan syarat utama dan langkah yang tepat untuk mencapai kepandaian/ mahir di bidang apapun.
...."Berpengetahuan tanpa berlatih, tidaklah akan mungkin menghasilkan kepandaian (Satria,2014).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar